Kamis, 12 Mei 2011

Huruf Braille

Ketika berusia tiga tahun Louis Braiile bekerja dibengkel kulit milik ayahnya ketika sebuah pisau tergelincir dan mengenai wajahnya mengakibatkan dia menjadi tunanetra. Braille bukan tipe orang yang mudah putus asa tetapi dia juga cerdik dan berbakat. Pada usia sepuluh tahun dia memperoleh beasiswa di National Institute for Blind Children (Lembaga Nasional untuk Anak-anak Tunanetra) di paris. Dia juga seorang musisi, setelah bermain orgen dan selo.Tetapi Braille menemukan sistem Barbier ketika dia berusia lima belas tahun . Sistem Barbier didasarkan pada deretan titik timbul sebanyak menciptakan sisitem yang memerlukan hanya seperuhnya-hanya enam-titik dan menyertakan serangkaian singkatan. Berumur dua puluh tahun (1829) sistemnya dipublikasikan dan digunakan secara informal oleh National Institute for Blind Children. Walaupun baik seperti yang sudah dibuktikan, sistem Braille yang menjadi dikenal dengan sebutan Braiile, belum diterima secara umum pada saat dia meninggal karena tuberculosis pada tahun 1852. Pada tahun 1860-an, sistem New York Point diciptakan dengan sepuluh tahun kemudian adaptasi dari Braille disebut Braille Amerika digunakan oleh seseorang guru tunanetra yang bkerja di Boston. Keunggulan penting-sistem itu lebih cepat dan lebih mudah digunakan- berlaku dan sistem orisinal Baraile diterima di seluruh dunia, termasuk dipakai di konfrensi internasional sebagai bahasa resmi dari orang tunanetra pada tahun 1932.
Seiring dengan berjalan waktu, huruf Braille mulai digunakan di banyak Negara. Telah ditemukan bahwa orang yang menjadi tunanetra setelah dewasa lebih sulit menguasai Braille dari pada yang lebih muda karena sudah terbiasa dengan alfabet lain. Untuk mrngatasi hal ini William Moon menciptakan “tipe moon”, yang seperti Braile berupa huruf timbul di kertas tetapi didasarkan pada modifikasi huruf dalam alphabet Romawi. Tentu saja, Braille telah membuka dunia membaca bagi orang yang tanpa sistem ini tidak mungkin, dan ini memungkinkan banyak ilmuan tunanetra dan orang lain member sumbangan besar bagi kemanusiaan. 

Putri Agusta Kusuma Dewi
15510435
1 PA 04
Philbin,Tom. 2005. 100 Penciptaan Terbesar Sepanjang Masa. Batam: Karisma Publishing Group.

Pena atau Pensil

Tidak seorang pun yang tahu kapan pasti alat tulis pertama kali diciptakan, tetapi cukup aman untuk mengatakan bahwa alat tulis sudah cukup lama dikenal manusia. Untuk alasan ini, penemuan di Borrowdale, inggris, pada tahun 1564 dianggap sebagai tempat kelahiran dari pensil zaman modern. Seperti yang dituturkan dalam cerita, seorang yang tidak dikenal menemukan potongan-potongan berwarna hitam, mengkilap melekat disekitar akar sebuah pohon yang tumbang dan matrial tersebut dapat digunakan untuk menulis dan menggambar. Proses pertama yang dipatenkan untuk membuat pensil diperkenalkan pada tahun 1795 oleh ahli kimia dari prancis, Nocolas Conte, patennya memerlukan penggunaan campuran grafit dan tanah liat yang dibakar sebelum dimasukan kedalam bungkus kayu. Pensil yang paling awal yang dibuat dengan cara ini berbentuk silinder yang mempunyai celah memanjang. Setelah campuran tanah liat-grafit ( disebut lead atau isi pensil ) dimasukan kedalam celahtersebut, sepoting kayu tipis dikembalikan ketempatnya. Walaupun pensil pertama yang diproduksi secara masal dibuat di Eropa dan dikirimkan lewat kapal ke Amerika Serikat, perang di Eropa menghentikan impor tersebut dan Amerika harus membuat pensilnya sendiri. Jadi William Moroe, seorang pembuat lemari di Concord, Massachusetts, membuat pensil kayu Amerika yang pertama pada tahun 1812.
Kertka pensil pertama kali diproduksi secara missal, pensil itu tidak dicat agar dapat menunjukan mutu kayu yang dipakai untuk membungkusnya. Jutaan pensil dibuat setiap tahun di zaman modern. Pensil ini mempunyai aneka macam warna yang dapt dibayangkan dan kekerasan atau kelunakan serta didesain sebagai pensil khusus yang dapat dipakai untuk menulis hampir disemua permukaan untuk keperluan apa pun. Pena mempunyai sejarah yang sama menariknya. Sistem “pena dan kertas” pertama berasal dari Mesir Kuno. Ahli firaun dan pendeta angung menggunakan buluh dengan ujung yang dikunyah sehingga menjadi filamen yang mampu menahan tinta. 300 tahun kemudian, pada pertengahan abad ke-19 logam digunakan (pulpen sudah diperkenalkan) tetapi pengguna masih harus mencelupkan alat ini kedalam botol tinta dan menulis sam[ai ujungnya kering. Seperti halnya dengan banyak ciptaan, ada seseorang yang melihat masalah dengan status quo dan ingin menyelesaikan masalah tersebut. Kleadaanya seperti demikian pada tahun 1884 untuk Lewis Weterman, pialang asuransi. Dia merasa muak dengan ketidaknyamanan harus mencelupkan pena kedalam botol tinta. Weterman menciptakan pemecahannya. Untuk mempertahankan tekanan pada aliran tinta, dia sampai pada kesimpulan bahwa udara harus menggantikan tinta yang dipergunakan. Bertahun-tahun kemudian, bola yang bergulir dan bulpoin dikembangkan. Perbedaan antara bulpoin dan pulpen cukup besar pada bulpoin tibta diarahkan pada tarikan gravitasi artinya diarahkan pada kertas ketika dipegang dengan ujung kebawah (saat menulis). Tintanya segera kering dan tindakan ini serupa dengan mengecat tembok dengan roller. Bulpoin dengan bola yang bergulir diujungnya berbeda lagi. Perbedaan pertama adalah tutup yang diperlukan agar tintanya tidak kering. Kedua adalah bolanya tidak menjejakan tinta. Sebaliknya bola ini berfungsi sebagi pengatur aliran dan mengurangi gesekan. Sejauh ini, tidak seorang pun tampaknya berhasil mengatasi masalah yang masih menggantung dengan bulpoin.

Putri Agusta Kusume Dewi
15510435
1PA04
Philbin,Tom. 2005. 100 Penciptaan Terbesar Sepanjang Masa. Batam: Karisma Publishing Group.

Huruf Braille


Ketika berusia tiga tahun Louis Braiile bekerja dibengkel kulit milik ayahnya ketika sebuah pisau tergelincir dan mengenai wajahnya mengakibatkan dia menjadi tunanetra. Braille bukan tipe orang yang mudah putus asa tetapi dia juga cerdik dan berbakat. Pada usia sepuluh tahun dia memperoleh beasiswa di National Institute for Blind Children (Lembaga Nasional untuk Anak-anak Tunanetra) di paris. Dia juga seorang musisi, setelah bermain orgen dan selo.Tetapi Braille menemukan sistem Barbier ketika dia berusia lima belas tahun . Sistem Barbier didasarkan pada deretan titik timbul sebanyak menciptakan sisitem yang memerlukan hanya seperuhnya-hanya enam-titik dan menyertakan serangkaian singkatan. Berumur dua puluh tahun (1829) sistemnya dipublikasikan dan digunakan secara informal oleh National Institute for Blind Children. Walaupun baik seperti yang sudah dibuktikan, sistem Braille yang menjadi dikenal dengan sebutan Braiile, belum diterima secara umum pada saat dia meninggal karena tuberculosis pada tahun 1852. Pada tahun 1860-an, sistem New York Point diciptakan dengan sepuluh tahun kemudian adaptasi dari Braille disebut Braille Amerika digunakan oleh seseorang guru tunanetra yang bkerja di Boston. Keunggulan penting-sistem itu lebih cepat dan lebih mudah digunakan- berlaku dan sistem orisinal Baraile diterima di seluruh dunia, termasuk dipakai di konfrensi internasional sebagai bahasa resmi dari orang tunanetra pada tahun 1932.
Seiring dengan berjalan waktu, huruf Braille mulai digunakan di banyak Negara. Telah ditemukan bahwa orang yang menjadi tunanetra setelah dewasa lebih sulit menguasai Braille dari pada yang lebih muda karena sudah terbiasa dengan alfabet lain. Untuk mrngatasi hal ini William Moon menciptakan “tipe moon”, yang seperti Braile berupa huruf timbul di kertas tetapi didasarkan pada modifikasi huruf dalam alphabet Romawi. Tentu saja, Braille telah membuka dunia membaca bagi orang yang tanpa sistem ini tidak mungkin, dan ini memungkinkan banyak ilmuan tunanetra dan orang lain member sumbangan besar bagi kemanusiaan. 

Putri Agusta Kusuma Dewi
15510435
1 PA 04