Senin, 20 Desember 2010

kebudayaan suku toraja

uku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 650.000 jiwa, dengan 450.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja ayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909.Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari.

Kebudayaan

Tongkonan


Tiga tongkonan di desa Toraja.
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja tongkon ("duduk").
Pembangunan tongkonan adalah pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga besar. Ada tiga jenis tongkonan. Tongkonan layuk adalah tempat kekuasaan tertinggi, yang digunakan sebagai pusat "pemerintahan". Tongkonan pekamberan adalah milik anggota keluarga yang memiliki wewenang tertentu dalam adat dan tradisi lokal sedangkan anggota keluarga biasa tinggal di tongkonan batu. Eksklusifitas kaum bangsawan atas tongkonan semakin berkurang seiring banyaknya rakyat biasa yang mencari pekerjaan yang menguntungkan di daerah lain di Indonesia. Setelah memperoleh cukup uang, orang biasa pun mampu membangun tongkonan yang besar.

Ukiran kayu


Ukiran kayu Toraja: setiap panel melambangkan niat baik.
Bahasa Toraja hanya diucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.Untuk menunjukkan kosep keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan menyebutnya Pa'ssura (atau "tulisan"). Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan budaya Toraja. Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motifnya biasanya adalah hewan dan tanaman yang melambangkan kebajikan, contohnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan. Gambar kiri memperlihatkan contoh ukiran kayu Toraja, terdiri atas 15 panel persegi. Panel tengah bawah melambangkan kerbau atau kekayaan, sebagai harapan agar suatu keluarga memperoleh banyak kerbau. Panel tengah melambangkan simpul dan kotak, sebuah harapan agar semua keturunan keluarga akan bahagia dan hidup dalam kedamaian, seperti barang-barang yang tersimpan dalam sebuah kotak. Kotak bagian kiri atas dan kanan atas melambangkan hewan air, menunjukkan kebutuhan untuk bergerak cepat dan bekerja keras, seperti hewan yang bergerak di permukaan air. Hal Ini juga menunjukkan adanya kebutuhan akan keahlian tertentu untuk menghasilkan hasil yang baik.
Keteraturan dan ketertiban merupakan ciri umum dalam ukiran kayu Toraja (lihat desain tabel di bawah), selain itu ukiran kayu Toraja juga abstrak dan geometris. Alam sering digunakan sebagai dasar dari ornamen Toraja, karena alam penuh dengan abstraksi dan geometri yang teratur.Toraja dipelajari dalam ethnomatematika dengan tujuan mengungkap struktur matematikanya meskipun suku Toraja membuat ukiran ini hanya berdasarkan taksiran mereka sendiri.
Beberapa motif ukiran Toraja

pa'tedong
(kerbau)

pa'barre allo
(matahari)

pa're'po' sanguba
(menari)

ne'limbongan
(perancang legendaris)

Upacara pemakaman


Tempat penguburan Toraja yang diukir.
Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja tetappacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap menuju Puya (dunia arwah, atau akhirat). Dalam masa penungguan itu, jenazah dibungkus dengan beberapa helai kain dan disimpan di bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke Puya.

Sebuah makam.
Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di Puya jika ada banyak kerbau. Penyembelihan puluhan kerbau dan ratusan babi merupakan puncak upacara pemakaman yang diringi musik dan tarian para pemuda yang menangkap darah yang muncrat dengan bambu panjang. Sebagian daging tersebut diberikan kepada para tamu dan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.
Ada tiga cara pemakaman: Peti mati dapat disimpan di dalam gua, atau di makam batu berukir, atau digantung di tebing. Orang kaya kadang-kadang dikubur di makam batu berukir. Makam tersebut biasanya mahal dan waktu pembuatannya sekitar beberapa bulan. Di beberapa daerah, gua batu digunakan untuk meyimpan jenazah seluruh anggota keluarga. Patung kayu yang disebut tau tau biasanya diletakkan di gua dan menghadap ke luar. Peti mati bayi atau anak-anak digantung dengan tali di sisi tebing. Tali tersebut biasanya bertahan selama setahun sebelum membusuk dan membuat petinya terjatuh.

Musik dan Tarian

Suku Toraja melakukan tarian dalam beberapa acara, kebanyakan dalam upacara penguburan. Mereka menari untuk menunjukkan rasa duka cita, dan untuk menghormati sekaligus menyemangati arwah almarhum karena sang arwah akan menjalani perjalanan panjang menuju akhirat. Pertama-tama, sekelompok pria membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu sepanjang malam untuk menghormati almarhum (ritual terseebut disebut Ma'badong). Ritual tersebut dianggap sebagai komponen terpenting dalam upacara pemakaman. Pada hari kedua pemakaman, tarian prajurit Ma'randing ditampilkan untuk memuji keberanian almarhum semasa hidupnya. Beberapa orang pria melakukan tarian dengan pedang, prisai besar dari kulit kerbau, helm tanduk kerbau, dan berbagai ornamen lainnya. Tarian Ma'randing mengawali prosesi ketika jenazah dibawa dari lumbung padi menuju rante, tempat upacara pemakaman. Selama upacara, para perempuan dewasa melakukan tarian Ma'katia sambil bernyanyi dan mengenakan kostum baju berbulu. Tarian Ma'akatia bertujuan untuk mengingatkan hadirin pada kemurahan hati dan kesetiaan almarhum. Setelah penyembelihan kerbau dan babi, sekelompok anak lelaki dan perempuan bertepuk tangan sambil melakukan tarian ceria yang disebut Ma'dondan.

Tarian Manganda' ditampilkan pada ritual Ma'Bua'.
Seperti di masyarakat agraris lainnya, suku Toraja bernyanyi dan menari selama musim panen. Tarian Ma'bugi dilakukan untuk merayakan Hari Pengucapan Syukur dan tarian Ma'gandangi ditampilkan ketika suku Toraja sedang menumbuk beras. Ada beberapa tarian perang, misalnya tarian Manimbong yang dilakukan oleh pria dan kemudian diikuti oleh tarian Ma'dandan oleh perempuan. Agama Aluk mengatur kapan dan bagaimana suku Toraja menari. Sebuah tarian yang disebut Ma'bua hanya bisa dilakukan 12 tahun sekali. Ma'bua adalah upacara Toraja yang penting ketika pemuka agama mengenakan kepala kerbau dan menari di sekeliling pohon suci.
Alat musik tradisional Toraja adalah suling bambu yang disebut Pa'suling. Suling berlubang enam ini dimainkan pada banyak tarian, seperti pada tarian Ma'bondensan, ketika alat ini dimainkan bersama sekelompok pria yang menari dengan tidak berbaju dan berkuku jari panjang. Suku Toraja juga mempunyai alat musik lainnya, misalnya Pa'pelle yang dibuat dari daun palem dan dimainkan pada waktu panen dan ketika upacara pembukaan rumah.
semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Toraja

Jumat, 12 November 2010

renungan

ass..

salah siapakah atas semua kejadian bencana di atas dan bawah bumi ini???
begitu banyaknya bencana dan korban yg menjadi gambaran atau hiasan di bumi ini terutama negara indonesia dimana telah terjadi bancana alam yang kejadiannya begitu bertubi-tubi sehingga mengakibatkan kerugian yang amat sangat tidak sedikit dan di sini kita melihat dari berbagai sisi kejadian dan akibat yang di timbulkan siapa yang harus disalahkan atas semua ini... manusia kah atau Tuhankahh... tetapi bagi saya semua ini adalah ulah tangan manusia dimana kita sebagai manusia yang telah diberikan berbagai mancam kebutuhan yang semuanya berasal dari abumi/ alam tidak bisa menjaganya dengan baik sehingga sang pencipta pun menjadi murka... kejadian inilah yang sebenarnya menjadika kerugian yang amat sangat besar tidak hanya dari segi materi tetapi fisik dan bathin pun ikut merasakan terlabih pada anak-anak yang tak mengerti apa-apa pun ikut serta menjadi korban trauma yang mendalam yang mereka alami entah sampai kapan kan terus ada di benak mereka dan itu pun dapat mengakibatkan kerugian didalam hudupnya tiadakah kita manusia yang mengerti arti dari semua ini atau kurang cukupkah bencana ini??? semuanya akan pulih kembali jikalau kita manusianya sendiri sudah dapat memahami dari segi batas yang dimiliki oleh bumi kita dan kita pun harus menyeimbangkanya agar tidak terjadi kerusakan yang kan lebih parah lagii...

rangkuman materi lab internet dasar

search angine (bagian dari web browser) atau indekx dan oase (macam-macam search engine) yaitu aplikasi untuk membantu pencaharian.

web browser yaitu program komputer
contoh : 1. mozila
             2. internet explorer

syntax  google
  1. inanchor =''pemandangan'' atau intitle
  2. site         = wordpress.com
  3. link         = www.google.com
  4. cache      = www.yahoo.com
  5. daterange= http//www.faganfinder.com/google.shtml
  6. filetype    = pake pdf atau doc
portal = layan web yang menyediakan paling uptodate
  1. kaskus.com
  2. detik.com
  3. kompas.com
  4. sctv.com
  5. okezone.com

Rabu, 03 November 2010

MENU LAYANAN UNIVERSITAS GUNADARMA

diuniversitas Gunadarma mempunyai banyak menu layanan yang bisa di gunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing diantaranya meliputi: BAAK.BABSI, studentsite, virtual class, UG wartawarga, UG community, helpdesk, seminar, career e-learning, UG hotzone, library dll.

Studentsite, didalam layanan studentsite terdapat beberapa menu layanan yang bisa dipergunakan bagi mahasiswa UG sesuai dengan kebutuhannya seperti:
  1. WWWnews: Tempat pencaharian info terbaru tentang kampus.
  2. BAAK: untuk mendapat berita terbaru dari baak.
  3. lecture message: untuk melihat tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.
  4. rangkuman nilai: untuk melihat hasil daru tugas dan tulisan yang diberikan oleh dosen mata kuliah softskill
  5. jadwal kuliah: untuk melihat jadwal perkuliahan setiap masing-masing fakultas.
  6. bebas perpustakaan: tempat untuk mencaru daftar-daftar nama buku.
  7. e-mail: untuk menerima suatu pesan 
  8. tugas UG portifolio: untuk tempat tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
  9. tulisan UG portofolio: untuk tempat para mahasiswa menuliskan apresiasinya.
  10. jadwal ujian: untuk melihat jadwal ujian masing-masing fakultas
  11. surat keterangan: layanan informasi untuk formulir pemohonan surat.
  12. forum: untuk mengunjungi UG community
  13. wartawarga: untuk mengembangkan softskill kita dengan tulisan-tulisan yang bersumber dari mana pun semua bisa di kembangan di wartawarga dan hal yang terpenting dalam tulisan tersebuttidak di berlakukan meenulis tulisan yang dapat merugikan orang lain.
  14. info absensi: layanan untuk informasi mahsiswa yang sudah menjadi pasca sarjana di UG empat tahun yang lalu.     
blog komunitas perbankan
blog komunitas linux
blog komunitas arsitektur
blog komunitas ekonomi syari'ah
blog komunitas pasar modal
dan di dalam menu layanan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya..
kelebihan: untuk lebih mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan informasi-informasi tentang kegiatan perkuliahan sehingga memudahkan mahasiswa untuk lebih nyaman dalam mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya.

kekurangan: terkadang sering terjadi error dsb sehingga agak dipersulit untuk mahasiswa mendapatkan infonya.



http://studentsite.gunadarma.ac.id
ilmu budaya dasarputri agusta KD
1PA04
15510435
                                                                                                                 

Minggu, 31 Oktober 2010

MANUSIA DAN PENDERITAAN

banyak hal yang terjadi di negri ini tak hanya satu ataupun dua kejadian yang dapat merugikan diri sendiri akibat ulah tangan manusia berbagai contoh kejadian sudah sering terlihat dan terdengar oleh indera kita masing-masing dan saat ini pun Indonesia negri tercinta kita telah di guncang berbagai cobaan yang timbul akibat ulah tangan kita sendiri, sadar kah kita akan hal ini...?? gempa atau meletusnya gunung berapi yang telah memporak-porandakan provinsi DYI.yogyakarta ini telah banyak memakan korban yang tidak sedikit dan semuanya itu berdampak besar bagi seluruh kawasan dan manusianya sendiri yang terkena semburan dari awan asap panas  lereng gunung berapi berbagai kesedihan telah membalut di hati dan wajah para korban meletusnya ngunung berapi tak hanya harta benda tapi sanak saudara yang mereka kasihi pun ikut menjadi korban tewas. Para anak-anak yang sangat lah menjadi perhatian utama karena didiri mereka tersimpan trauma yang beggitu mendalam yang mungkin akan berdampak buruk bagi psikologi anak-anak tersebut, berbagai bantuan pun sudah di datangkan mulai dari bahan pokok sampai dokter dan para psikologi pun di kerahkan ke daerah-daerah yang terkena bencana dan saat ini lah bagai mana kita dan masyarakat luas menanggapi hal ini, diam kah?? atau hanya ada rasa iba dan prihatin di diri kita masing-masing tanpa ada suatu tindakan yang bearti tuk membantu membenahi negeri ini??..marilah kita semua merenung sejenak dan berfikir tentang semua bencana yang dapat mengakibatkan dampak yang sangat besar betindaklah yang sesuai tanpa harus merugikan bumi ini sehingga bumi ini masih bisa tetap terjaga.

putri agusta KD
1PA04
15510435

Rabu, 13 Oktober 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

http://sosial-budaya.blogspot.com/2009/05/manusia-dan-kebudayaan.html


pendapat saya: dalam hal manusia dan budaya memang diperlukan beberapa proses atau cara untuk menjadikan suatu hal kebiasaan itu menjadi suatu budaya dan budaya yang dilakukan manusia adalah budaya bagai mana seseorang itu dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup mereka dan yang pastinya dengan cara mereka sendiri.
contoh: seperti saan ini korupsi dikalangan pejabat pemerihtah sudah seperti atau sudah menjadi suatu kebudayaan di kalangan pejabat negara yang di mana di segala tempat atau daerah terjadi penggelapan uang yang seharusya menjadi hak masyarakat, hal ini sepertinya sudah mejadi hal yang biasa di negara ini dan hukuman yang di jatuhkan pun tidak setimpal dengan perbuatan para koruptor tersebut, sehingga mengakibatkan  tidak ada efek jera pada diri koruptor akan hukuman yang telah di jatuhkan dan sampai saat ini pun masih banyak koruptor yang masih berkeliaran bebas tanpa jelas bagaimana cara penyelesaiannya.

nama: putri agusta KD
kelas; 1 PA 04
npm: 15510435
tugas ilmu budaya dasar

Selasa, 28 September 2010

pengalaman pertama kali saat masuk universitas gunadarma

ass mualaikum wr, wb
Pengalaman saya pada saat saya masuk universitas gunadarma sangat beragam di mulai pada saat ospek yang dilaksanakan pada tanggal 27-agustus-2010 kemarin. Banyak hal yang terjadi saya datang terlambat akibat salah kampus yang seharusnya di E saya malah ke kampus G dndn dimulai dri situlah berbagai pengalaman yang saya peroleh mulai dari dimarah-marahi oleh kakak senior yang begitu galak meskipun hanya skenario tapi begitu bisa membuat sya menjadi takut dan kelagapan saat berhadapan dengan mereka,dan saya pun masuk ke kelompok 03 dankelompok kami di beri nama dari para tokoh psikologi di situ kami semua disuruh beryanyi yel-yel dan mars gunadarma secara terus menerus sampai tenggorokan pun terasa amat kering tidak ada hal mungkin bagi saya tuk meneguk sdikir air karena pada saat itu jatuh pada bulan ramadhan dimana saya melaksanakan kewajiban saya sebagai umat muslim meskipun rasa haus dan lapar menghantui tetepi saya berjuang tuk kelancaran saya bertugas. Disela-sela acara di isi oleh perkenalan para dekan untuk memberi tahukan tata cara dalam perkuliahan fakultas psikologi. Hari pun menjelang siang dan kami pun segera melaksanakan shalat dzuhur berjamaah , begitu banyak acara yang memeriahkan dari kakak-kakak senior, saya mendapatkan begitu banyak teman baru yang sangat baik dan tidak sombong tentunya hehehehe... hari baranjak sore kurang lebih pukul 15.00 kami semua bersiap kembali kerumah masing-masing acara di tutup dengan bersalam-salaman dan bernyanyi ria. Pengalaman pertama saya yang begitu melelahkan dan sangat membahagiakan karena bisa menemui orang-orang baru dan bisa berada dilingkungan yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya pada saat di SMA
wass mualaikum wr, wb.

Minggu, 26 September 2010

BUDAYA SEBAGAI MEDIA PEMERSATU

Budaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Menurut hakikatnya kegiatan akal budi, cipta, pikiran manusia yang dapat berupa kesenian, adat istiadat, yang memiliki nilai estetika (keindahan), pesan atau nasihat. Budaya tercipta karena adanya interaksi antar manusia yang berada di masyarakat wilayah tertentu sehingga masing-masing wilayah memiliki ciri khas budayanya masing-masing.

Indonesia sebagai negara yang besar yang kaya akan budaya dan hasil alam yang sangat melimpah. Keanekaragaman budayanya menjadikan daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan karena faktor alam, lingkungan, pola interaksi, adat istiadat masyarakat tersebut. Salah satunya, perbedaan budaya antara Suku Jawa dan Irian. Tarian Jawa yang dikenal dengan kehalusannya dan lemah gemulai sedangkan Tarian Irian yang lincah dan energik. Namun, karena keanekaragaman itu tidak menjadi sebuah perbedaan melainkan menjadi pemersatu antarsuku sehingga tercipta pola interaksi yang harmonis dan banyak munculnya perpaduan budaya atarsuku.

Dengan demikian kita sebagai generasi penerus harus siap mempertahankan kebudayaan yang telah ada sejak dahulu, dengan cara melestarikan budaya bangsa di mata nasional dan internasional, mengenalkan budaya bangsa kepada generasi selanjutnya dengan mengadakan pagelaran pentas budaya. Hal ini dapat menjadi penguat budaya Indonesia sehingga tidak akan terjadi perebutan budaya antarbangsa, maka dari itu kita harus menjaga, melestarikan, mempertahankan, dan memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.

By: Putri Agusta Kusuma Dewi
Kelas: 1PA04
NPM: 15510435
Mata Kuliah: Ilmu Budaya Dasar

Budaya sebagai media pemersatu

Budaya menuut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Menurut hakikatnya budaya adalah budi dan daya. Jadi budaya merupakan suatu hasil kegiatan akal budi, cipta, pikiran manusia yang dapat brupa kesenian, adat istiadat yang memiliki nilai estetika (keindahan), pean atau nasihat. Budaya tercipta karena adanya interaksi antar manusia yang berada di masyarakat wilayah tertentu sehingga masing-masing wilayahmemiliki ciri khas budayanya masing-masing.

Indonesia sebagai negara yang besar dan kaya akan budaya srta hasil alam yang sangat melimpah. Keanekaragaman budaya menjadikan daerah di Indonesia memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda hal ini dapat disebabkan karena faktor alam, lingkungan, pola interaksi, adat istiadat masyarakat tersebut. Salah satunya, perbedaan budaya antarasuku Jawa dan Irian. Tarian Jawa yang dikenl dengan kehalusannya dan lemah gemulai sedangkan tarian Irian yang lincah dan nergik. Namun, keanekaragamman itu tidak menjadi sebuah perbedaan melainkan menjadi pemersatu antarsuku sehingga tercipta pola interaksi yang harmonis dan banyak munculnya perpaduan budaya antar suku.

Dengan demikian kita sebagai generasi penerus harus siap mempertahankan kebudayaan yang telah ada sejak dahulu, dengan cara melestarikan budaya bangsa dimata nasional dan internasioal , mengenalkan budaya bangsa kepada generasi selanjutnya dgn mengadakan pagelaran pentas budaya.Hal ini dapat menjadi penguat budaya Indonesia sehingga tidak akan terjadi perebutan budaya antarbangsa, maka dari itu kita harus menjaga, melestarikan, mempertahankan, dan memperkenalkan budaya-budaya yang ada di Indonesia.
opoopo